Seberapa Care Kita Akan Kesehatan Organ Kewanitaan Kita?
Seberapa Care Kita Pada Kesehatan Vagina Kita?
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Isu kesehatan kewanitaan (vagina) saat ini pasti udh bukan hal baru lagi untuk kita, khususnya para wanita. Saya pribadi jadi lebih aware sama kesehatan vagina sejak menikah. Saya termasuk pribadi yang cuek untuk masalah kesehatan dan kebersihan vagina. Tapi gaa berarti saya gaa memperhatikan kebersihan vagina saya ya, yaaa layaknya remaja cuek saya hanya sekedarnya saja care sama vagina saya. Mungkin karna belum ngerasain ada masalah ya. Karna untuk beberapa orang, ketika dihadapkan dengan masalah barulah bisa jadi lebih care akan sesuatu, yaaa manusiawi sih saya rasa.
Alhamdulillah di tahun pertama pernikahan saya dan suami diberi rejeki oleh الله سبحانه و تعالى seorang anak permpuan. Saat hamil saya dan suami sudah berdiskusi tentang alat kontrasepsi yang akan saya gunakan nantinya. Akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan IUD, lebih tepatnya saya yang menggunakan yaa.
IUD langsung dipasang setelah melahirkan untuk menghemat tenaga dan waktu juga mengurangi trauma dan rasa sakit untuk saya. IUD wajib dikontrol secara berkala. Di tahun ke 2 saya menggunakan IUD, saat kontrol tahunan qodarallah bidan puskesmas kecamatan tempat saya biasa kontrol menemukan adanya radang pada mulut rahim saya. Menurut bidan tersebut radang itu berbentuk seperti sariawan dan terletak didepan jalan mulut rahim saya. Dan alhamdulillah radang ini masih tergolong ringan.
Setelah kontrol lanjutan saya dirujuk untuk melakukan test IVA.
IVA adalah *IVA test adalah akronim dari tesInspeksi Visial Asam Asetat. Prosedur ini dilakukan sebagai bentuk deteksi dini kanker serviks dan hanya bisa dilakukan oleh dokter kandungan atau tenaga kesehatan lain yang kompeten agar penegakan diagnosisnya tidak keliru. (Sc: google)
Yang berfungsi lebih kurang sama seperti Pap smear. Tapi bedanya hanya pada tingkat akurasinya saja. Tentunya pap smear lebih akurat karna harganya lebih mahal daripada IVA.
Setelah test IVA dan diketahui radang saya harus tindak lanjuti. Menurut bidan, jika terlambat ditangani radang tersebut bisa berkembang jadi kanker mulut rahim dalam kurun waktu 5 sampai 7 tahun kedepan. Seram banget! Saya sempat syok mendengarnya. Tapi sang bidan menjelaskannya dengan penuh pengertian dan mengulang-ngulang kata "tapi ini bukan kanker ya buk, ini hanya virusnya saja. Dan tindakan yg akan dilakukan adalah upaya pencegahan. Ingat ya buuk bukan kanker. Bukan.. jadi ibuk jangan stres mikirinnya ya buk.."
Masyaallah... sebenarnya hati saya adem mendengarkan penjelasan sang bidan. Tapi gaa bisa bohong, saya tetap khawatir juga. Terlebih almarhumah ibu saya adalah penyitas kanker payudara. Dan dari banyak tulisan yang saya baca, kanker dapat diturunkan secara genetik. Wah pasti kalut.
Tapi seperti kata bidan tadi, saya gaa boleh stres dan harus berfikir postifi. Dan cukup fokus dengan pengobatan.
Qodarallah ternyata saat duduk menunggu giliran di puskesmas, banyak juga ibu-ibu yang didianogsa seperti saya. Ada yang masih muda dan baru menikah, ada yang sudah punya beberapa anak, ada juga yang sudah paruh baya, bahkan ada juga anak gadis yang belum menikah.
Nah disinilah ditekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan vagina kita. Terutama untuk yang sudah aktif secara seksual. Aktif secara seksual disini bukan hanya untuk yang sudah menikah saja ya, mengingat bebasnya pergaulan zaman sekarang, maka kategori aktif secara seksual tidak lagi hanya untuk yang sudah menikah.
Oke balik lagi kepengalamanku ya.
Tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (para bidan) untuk mengobati radang mulut rahim saya dinamakan Krioterapi.
Krioterapi** adalah penyemprotan gas dingin pada mulur rahim dengan tujuan mematikan virus penyebab radang tersebut. Gas ini sangat dingin loh. Perut saya sampai terasa sangat keram luar biasa pasca krioterapi. Kepala saya juga terasa sangat pusing.
Bagaimana cara penyemprotannya? Caranya adalah dengan memasukkan alat kedalam mulut rahim kita. Sebelumnya vagina kita dibuka lebar menggukana alat cocor bebek. Tenang aja bun, gaa sakit kok. Lebih sakit VT (cek bukaan) sih menurut saya😂
Setelah krioterapi saya diberi obat penghilang nyeri dan penurun panas jika badan saya terasa demam. Karna beberapa orang ada yang demam pasca krioterapi.
Saya juga disuruh menggunakan pembalut. Karna gas dingin yang disemprotkan tadi nantinya akan mencair secara perlahan. Dan cairannya akan keluar melalui vagina kita. Makanya harus pakai pembalut. Saya juga dilarang berhubungan badan selama beberapa minggu untuk memastikan radang saya benar-benar hilang. Loh emangnya ada yang gaa hilang? Iya tentu.. namanya juga usaha pengobatan. Tentu reaksi tiap tubuh beda-beda. Tapi alhamdulillah tabarokallah krioterapi saya dinyatakan berhasil oleh bidan saat kontrol pasca krio. Bidannya jg nunjukin kesaya foto before-after dari radang mulut rahim saya. Dan saya sangat speechless. Benar-benar terlihat bedanya, alhamdulillah. Setelah dinyatakan berhasil, barulah saya boleh berhubungan badan lagi. Saya juga disarankan menjaga kebersihan vagina saya. Jangan stres dan banyak makan makanan bergizi juga jauhi asap rokok (bagi yang merokok tentunya dilarang merokok).
Pasca krioterapi saya rasakan banyak perubahan. Terutama masalah keputihan. Tadinya saat belum IVA saya selalu keputihan. Dan beberapa kali keputihan itu berubah menjadi coklat tapi tidak bau dan gatal. Tapi tetap saja itu adalah keputihan yang bermasalah. Pun awal saya IVA bidan juga menanyakan masalah keputihan. Bidannya bilang keputihan saya sangat banyak padahal bukan padam periodenya. Yaa memang benar, dari masih remaja dulu saya emang bermasalah dengan keputihan. Tapi saya masih belum melek pengetahuan tentang kesehatan kewanitaan. Barulah sekarang menyesal, hohooo.
Pasca IVA saya masih keputihan tapi masih tergolong normal. Saya juga jadi jarang menggunakan celana dalam untuk mengurangi keputihan karna saat saya menggunakan celana dalam untuk waktu lama (seharian), keputihan saya lebih banyak daripada saat saya tidak menggunakan celana dalam. Tapi keputihan ini bentuknya hanya cair dan bening. Gaa lagi kental seperti dulu.
Beberapa bulan pasca krioterapi saya dirujuk ke poli IMS (infeksi menular seksual) untuk mengobati keputihan saya. Karna saat kontrol terakhir, mulut rahim saya sudah tampak normal. Saya pun melihat fotonya. Tapi masalah keputihan masih berlanjut maka saya disarankan untuk mengobati keputihan saya.
Di poli IMS saya dicek lendir dan ambil darah. Setelah pengecekkan selesai, alhamdulillah hasilnya negatif IMS. Saya hanya diberi obat antibiotik untuk mengobati keputihan saya.
Pasca minum obat, memang terasa lebih sedikit sih keputihan saya. Tp lama kelamaan kembali seperti semula. Kadang banyak, kadang sedikit. Tapi dalam sehari pasti keluar. Bentuknya cair dan bening tanpa bau dan gatal. Rencanya saya mau kontrol lagi. Tapi qodarallah saya pindah ke luar pulau. Dan terpaksa kontrol saya alihkan ke faskes di kota tempat saya tinggal sekarang. Daaaaaan qodarallah lagi yaaaa saya belum sempat kontrol karna situasi pandemi ini dan masih belum tau kapan harus ditunda.
Tapu sejauh ini saya gaa merasakan ada hal aneh pada kewanitaan saya. Misalnya seperti masalah keputihan atau masalah pada datang bulan. Alhamdulillah semuanya lancar. Tapi yaaaa saya harus tetap waspada. Insyaallah kalau situasi pandemi ini udah aman, saya akan ke puskesmas lagi untuk cek tahunan KB dan kontrol kesehatan pasca krioterapi.
Selama tindakan (IVA sampai Krioterapi) dilakukan oleh bidan puskesmas kecamatan. Juga didampingi oleh dokter. Bahkan beberapa kali saya sempat komunikasi dengan dokternya. Para bidan dan dokternya sangat ramah. Fasilitas dan pelayanan puskesmas kecamatan ini memang patut diacungi jempol!
Saya saat itu terdaftar di pusksesmas kecamatan jatinegara, jakarta timur.
Disana juga saya kontrol hamil, melahirkan bahkan sampau kontrol pasca melahirkan. Oiyaa kisah saya melahirakan juga bisa disimak diblog ini yaa ;)
Saran dan pesan saya untuk para wanita. Harus lebih care dengan kesehatan vagina kita. Jangan takut dan malu. Kita akan mendapatkan perlakuan yang sama untuk tindakan kesehatan. Lebih baik tau sejak dini dan mencegahnya daripada terlambat. Saya pun sudah share keteman-teman wanita dan kakak-kakak saya tetang pentingnya pengecekan kesehatan vagina. Terutama untuk kita yang berpeluang besar karna ada turunan genetik dari keluarga. Kalau dan rejeki, usahakan vaksin HPV untuk mencegah kanker. Sayapun juga udah berniat menabung untuk memvaksi anak permpuan saya nanti saat dia berusia 12 tahun.
Semoga kita semua sehat selalu dan selalu berada dalan lindungan الله سبحانه و تعالى. Dan bagi yang sedang sakit, syafakallah. Semoga diberi kesabaran dan rejeki yang luas serta dihapuskan dosa-dosanya oleh الله سبحانه و تعالى dan diangkat penyakitnya. Aamiin.
Barokallhufiikum
Note:
**
JAVA HOTEL JAVA GOCAP (BANK OF CITY CASINO) 1822
BalasHapusJAVA HOTEL ford escape titanium JAVA Get air jordan 21 shoes Outlet GOCAP (BANK OF CITY w88 CASINO) Wholesale jordan 20 retro 1822-09. buy air jordan 18 retro