Tumbuh bersama growth spurt dan kolik

Growth spurt adalah masa percepatan pertumbuhan yang dialami oleh semua orang. Terjadi 2 kali, yaitu saat masih bayi dan saat pubertas atau masa remaja. Pada saat bayi waktu terjadinya berbeda-beda tapi umumnya terjadi saat usia 3-6 minggu, 3bulan, 6bulan atau 9 bulan. Growth spurt berlangsung selama 3 hari berturut-turut atau bisa lebih.

Saat mengalami growth spurt, sel-sel tubuh berkembang dengan cepat dan pesat. Asupan nutrisi yang dibutuhkan juga lebih banyak. Itulah sebabnya saat growth spurt bayi jadi lebih rewel dan terus-terusan ingin menyusu. Setelah growth spurt berakhir, bayi akan mengalami peningkatan berat badan dan tinggi badan yg drastis.  

Begitu juga Laras, juga melewati fase ini. Dan menjadi lebih berat karan dibarengi dengan kolik.

Kolik adalah kondisi dimana bayi terus menangis selama 3 jam dalam 3 hari berturut-turut. Belum ada penjelasan secara ilmiah, apa penyebab pasti dari kolik. Karena kolik sendiri bukannlah masalah medis serius (jika tidak diikuti dengan gejala lainnya). Pun kolik tidak dapat disembuhkan dengan medis atau obat-obatan. Salah satu ciri kolik adalah perut bayi terasa begah atau gembung tapi bukan gastritis atau awamnya, masuk angin. Kolik juga tidak dialami oleh semua bayi. 

Laras memasuki dua fase ini mulai usia 3 bulan, berakhir saat memasuki usia 5 bulan dan benar-benar hilang saat sudah mulai mpasi. Dan selama itu adalah saat-saat terberat bagi kami (saya dan suami) dalam mengurus new born baby. Kami harus pintar-pintar berbagi tugas. Antar ngemong Laras dan menyelesaikan tugas harian dirumah juga ditambah kegiatan kantor bagi suami saya.

Saat Laras sedang kolik dan growth spurt, Laras bisa menangis tanpa henti selama berjam-jam lamanya. Bisa dari sore hingga tengah malam. Atau dari malam hari hingga pagi. Tak jarang dari tengah malam hingga pagi terang benderang, yang membuat saya dan suami sering kali tak tidur. Beruntung saya bisa balas dendam tidur di siang hari. Tapi malang bagi suami yang harus kerja. Harus rela menahan kantuk seharian. Kadang membuat hati saya pilu dan merasa bersalah. Tapi اَلْحَمْدُ لِلّهِ kerjaan suami dikantor tidaklah berat. Jadi bisa sesekali saat tubuh terasa drop, suami bisa izin tak masuk kerja.

Tak sampai disitu saja. Saat sedang rewel, Laras benar-benar menguras tenaga dan emosi kami. Karna dia hanya mau digendong dan ditimang-timang sambil di nyanyikan lagu atau sekedar bersolawat atau kadang saya harus mengeluarkan perpustakaan hafalan ayat-ayat pendek saya. Tak cukup sampai disitu. Beberapa kali bahkan sering, Laras hanya mau digendong oleh saya! Jika dioper ke ayahnya, dia pasti segera tersadarkan dan menangis lebih kencang,hahahahha. Mau tak mau saya mengambil alih timang menimang sambil berdengang atau bersolawat. 

Selesai?? Belum! Hahaha. Saya juga harus berjalan cepat dari dapur ke ruang depan. Mungkin biar terasa sedang jalan diatas motor ya?hahaha

Begitulah rutinitas saya sebagai new mom yang ngemong new born baby dengan kolik dan growth spurt. Seru,ngenes,sedih,kocak. Benar-benar mengaduk-aduk emosi. Tak jarang saya dan suami jadi bersitegang akibat rasa lelah yang bersenggolan dengan ego.

Lagi-lagi.. Saya dan suami disadarkan satu sama lain bahwa ini semua adalah proses naik kelas. Dari kelas menengah bawah menjadi menengah atas, JADI ORANG TUA! Saya jadi sering teringat akan ibu dan bapak saya. Menerka-nerka kesusah payahan mereka dalam merawat saya dahulu. Tak jarang fikiran-fikirian itu membuat saya menangis di penghujung sujud saya. Semoga saya, kamu, kita semua kelak bisa menjadi orang tua yang tak gampang marah dan mencintai anak-anaknya semata-mata karena الله سبحانه و تعالى‎ . Semoga.. Aamiin 

(Pict: koleksi pribadi yang diambil dengan kamera nikon fm10)